Masa Pemerintahan Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmat Syah
![]() |
Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmat Syah Sultan Langkat 1895 |
Sebagai daerah yang kaya dan makmur
membuat Langkat menjadi kesultanan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dengan adanya
pembangunan yang besar dalam berbagai bidang. Dibawah pemerintahan Sultan Abdul
Azizi, Langkat mengalami kemajuan diantaranya bidang pendidikan dan
perekonomian.
Berdasarkan keputusan atau Beslit
tanggal 23 Mei 1894 No. 1 dan dilantik pada tanggal 10 Agustus 1896. Pada tanggal tersebut maka
resmilah Abdul Aziz menjadi Sultan Langkat. Tenggang waktu penetapan dan
pengangakatan secara resmi berkisar antara 2 tahun, hal ini disebabkan oleh usia yang
masih muda dari Sultan Abdul Aziz. Dalam usia yang sangat muda ini Sultan belum
bisa mengambil keputusan sehingga masih dibimbing oleh kerabat dekat di
istana. Hingga pada akhirnya Sultan diangkat dan diresmikan menjadi Sultan
Langkat pada tanggal 10 Agustus 1896, maka disinilah Sultan telah dapat memberikan
suatu keputusan demi kepentingan daerah kekuasaannya.
Didalam bidang pendidikan Sultan membangun sebuah lembaga pendidikan yang sangat termahsyur yaitu organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khariyah. Sebenarnya Sultan sangat memperhatikan perkembangan pendidikan didaerahnya. Hal ini dapat dilihat dimana Sultan mendatangkan pengajar dan ulama untuk mengajarkan pengetahuan umum dan agama kepada anak dan kerabatnya. Sehingga timbullah keinginan Sultan untuk mendirikan suatu organisasi pendidikan guna mendidik masyarakat sekitar. Keinginan Sultan ini tidak hanya didukung oleh keluarga kesultanan tetapi juga para tokoh masyarat dan tokoh agama. Dengan demikian rencana untuk melakukan pembangunan sebuah organisasi pendidikan dapat terwujud.
Didalam bidang pendidikan Sultan membangun sebuah lembaga pendidikan yang sangat termahsyur yaitu organisasi pendidikan Jamaiyah Mahmudiyah Li Thalabil Khariyah. Sebenarnya Sultan sangat memperhatikan perkembangan pendidikan didaerahnya. Hal ini dapat dilihat dimana Sultan mendatangkan pengajar dan ulama untuk mengajarkan pengetahuan umum dan agama kepada anak dan kerabatnya. Sehingga timbullah keinginan Sultan untuk mendirikan suatu organisasi pendidikan guna mendidik masyarakat sekitar. Keinginan Sultan ini tidak hanya didukung oleh keluarga kesultanan tetapi juga para tokoh masyarat dan tokoh agama. Dengan demikian rencana untuk melakukan pembangunan sebuah organisasi pendidikan dapat terwujud.
Dalam
masa-masa pemerintahannya, Sultan banyak sekali memberikan kontribusi bagi perkembangan Langkat, sehingga Sultan
Langkat menjadi pendorong kemajuan bagi daerah kesultanan. Dalam menjalankan sistem
pemerintahan Sultan dibantu oleh para pembesar kesultanan. Pada umumnya yang
memerintah kesultanan adalah Sultan akan tetapi yang menjalankan roda pemerintahan
adalah para pembesar kesultanan. Hal ini disebabkan oleh tindakan dan nasehat
yang diberikan dimana kemudian ditindak lanjuti dan dipertimbangkan segala nasehat
serta persetujuan dari pembesar-pembesar kesultanan.
Sultan yang
bijaksana akan mencermati dan meneliti segala nasehat untuk kemudian dilaksanakan. Dapat dilihat bahwa pada masa
pemerintahan Sultan Abdul Azis sebagai pemegang keadilan dan kesatuan serta Sultan
diakui sebagai pemegang wibawa tertinggi. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh
Sultan Abdul Aziz berdasarkan kepada sistem otomisasi wilayah, dimana
kekuasaan Sultan tidak mencampuri masalah didaerah yang ditaklukannya.
Daerah-daerah yang menjadi taklukannya diberikan kebebasan untuk mengurus
daerahnya masing-masing tanpa adanya campur tangan dari kesultanan. Namun
tempat-tempat yang strategis dan memiliki potensial yang tinggi Sultan Abdul
Aziz menempatkan wakil-wakilnya, seperti Bandar-bandar pelabuhan.
Sultan
Abdul Aziz memiliki kekuasaan yang penuh dalam pemerintahan, sehingga Sultan berhak menentukan apa yang menjadi
kebijakannya seperti kebijakan politik, ekonomi, sosial.
Jika
dilihat dari sistem pemerintahan kesultanan Langkat dimana pimpinan tertinggi berada ditangan Sultan Langkat, kemudian dibantu
oleh empat Pangeran yang memerintah diberbagai daerah. Ada 4 pemimpin daerah yang berkuasa di Langkat yang disebut sebagai Pangeran kesultanan Langkat,
diantaranya adalah
1. Pangeran Luhak
Langkat Hulu
2. Pangeran Luhak
Langkat Hilir
3. Pangeran/ketua
Kerapatan Besar
4. Pangeran Langkat
Teluk Haru
Pertama, pemerintahan kesultanan
Langkat yang berada di Langkat Hulu dipegang oleh Pangeran Luhak Langkat Hulu dibantu oleh
sejumlah besar kejuruan yang ada dibawah pemerintahannya, Kejuruan merupakan wilayah
teritorial yang membawahi beberapa kampung, maka kejuruan adalah merupakan
daerah-daerah yang dibawah kesultanan. Dalam sistem pemerintahan kejuruan
tunduk kepada kesultanan dan merupakan daerah yang mendapatkan
perlindungan kerajaan pusat, dalam arti untuk pernyataan tunduk atau takluk umumnya
kejuruan membayar upeti kepada pusat atau kesultanan. Dan Sultan sebagai titik pusat
pemerintahan dan agama serta adat menempatkannya sebagai pusat kosmos atau sentrum
legitimasi. diantaranya adalah kejuruan Indra Setia, Binjai, kejuruan Selesai,
Datuk Salapian, Kejuruan Sri Indra Muda, Bahorok, dan Maharaja Setia Pahlawan
Sei Bingei. Dalam menjalankan tugasnya baik pangeran maupun para kejuruan
dibantu oleh penghulu-penghulu, para penghulu inilah yang menjadi tulang
punggung dalam memajukan kesultanan Langkat.
Kedua, Pemerintahan kesultanan
Langkat yang berada di Langkat Hilir di pegang oleh Pangeran Luhak Langkat
Hilir serta juga dibantu oleh sejumlah kejuruan dan Datuk, diantaranya adalah
kejuruan Sutan Magendar Stabat, Kejuruan Setia Pahlawan, Datuk Sindera Cempa, Datuk Hakim Setia Raja Sei
Rebat, Datuk Sagur Diraja Tualang, dan Datuk Hinai. Para Kejuruan dan Datuk
inilah yang membantu pembangunan di Langkat Hilir, serta tidak terlepas dari
peran para penghulu yang membantu kejuruan dan Datuk dalam melaksanakan pembangunan
dan pemerintahan kesultanan Langkat.
Ketiga, kesultanan Langkat yang
berada di Teluk Haru dipimpin oleh Pangeran Langkat Teluk Haru dan dibantu oleh
sejumlah Datuk diantaranya adalah Datuk Pulau Kampai, Datuk Johan, Datuk Setia
Muda Lepan, Datuk Babalan, Datuk Sembilan. Para Datuk inilah yang membantu pangeran Langkat
Teluk Haru dalam menjalankan pemerintahan.
Keempat,
adalah Kerapatan Besar, Kerapatan Besar ini berada di pusat pemerintahan Langkat, kerapatan ini sebagai wadah para
Pengeran yang berada di Langkat Hulu, Hilir maupun Teluk Haru. Dengan adanya
kerapatan ini maka akan semakin memudahkan pengeran yang berada di Langkat Hulu,
Hilir dan Teluk Haru untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang diantaranya adalah
mengenai kemajuan politik, ekonomi, keamanan dan juga pendidikan.
Didalam
sistem pemerintahan kesultanan Langkat ada daerah-daerah lain yang memiliki kedudukan yang penting dalam mendukung pemerintahan
Sultan Abdul Azis, sehingga menjadi kesultanan yang besar. Dari pemimpin
diatas yang telah membantu Sultan juga tidak terlepas adaya bantuan dari
kejuruan-kejuruan yang lain seperti:
1. Kejuruan Selesai
2. Kejuruan Bahorok
3. Kejuruan Stabat
4. Kejuruan besitang
5. Datuk Lepan dan
6. Sungai Bingai
Mereka diatas kesemuanya berkedudukan sebagai Landsgroten
(jajahan) dan mereka memperoleh andil dari hasil tanah perkebunan atau
tambang minyak yang berada diwilayah mereka masing-masing. Para wajir (dari wilayah rantau Langkat) merupakan Ricjksgroten (jajahan yang kaya) seperti dibawah
ini:
1. Datuk campa
2. Sei Rebat
3. Hinai dan
4. Kampung Tualang
Ke-empat daerah ini tidak
memperoleh hasil apa-apa tetapi memperoleh semacam karunia dari bagian Sultan
Langkat. Mereka memperoleh pendapatan setiap bulannya ditambah lagi pemberian
konsesi tanah yang diberikan oleh Sultan.
Kesultanan Langkat Sebagai Kesultanan Terkaya
Kesultanan Langkat merupakan
kesultan yang makmur yang berada di Kerasidenan Sumatera Timur. Bila dibandingkan dengan
kesultanan yang lain yang berada di Sumatera Timur maka kesultanan Langkat yang
terkaya. Kekayaan Sultan berasal dari berbagai penerimaan yang diperolahnya baik dari
perkebunan dan ada juga dari hasil tambang minyak mentah yang ada di Pangkalan
Berandan yang berdiri
pada tahun 1885 yang dikelolah oleh. Pangkalan Berandan
menjadi sangat penting dengan adanya sumber-sumber minyak, maka sultan menganggap
perlunya menumbuhkan Luhak yang diambil dari Langkat Hilir,
diantaranya adalah daerah-daerah Besitang, Pulau Kampai, Pangkalan Berandan,
dan Lepan dimasukan dari Teluk Haru dengan kedudukan Pangkalan Berandan dipimpin oleh
putra dari Tengku Sulung.
Dari hasil
perkebunan tembakau, Sultan Langkat memperoleh kekayaan yang tidak kalah besarnya dari eksplorasi minyak mentah yang
berada di Pangkalan Berandan. Para penanam
modal memberikan pelayanan yang istimewa terhadap Sultan, dimana kesejahteraan mereka ditanggung serta diberikan
royalty yang sangat besar. Inilah yang membuat kesultanan Langkat menjadi sangat
kaya, sehingga pihak
kesultanan pada tahun 1897 dapat membangun sebuah mesjid
yang sangat megah. Mesjid ini dinamakan dengan nama Mesjid Raya Azizi, Mesjid ini berdiri diatas lahan seluas 1800 M2 dan selesai
dibangun dalam waktu 18 bulan . Mesjid Azizi ini dibangun jauh lebih anggun dari
istana yang dibangun oleh Sultan. Ini menandakan bahwa pihak Sultan sangat ingin
menyatukan setiap kalangan yang berada di Langkat menjadi harmonis. Dapatlah
dilihat bahwa Sultan sangat mementingkan perkembangan ajaran Islam demi
berlangsungnya kedamaian dan persatuan rakyatnya.
0 comments:
Post a Comment