Tentara Jepang hanya 3, 5 tahun saja menjajah Indonesia, namun
kekejamannya seakan melebihi Belanda. Bukan hanya kerugian di bidang
materil, namun juga dari sisi mentalitas dan kehormatan. Sebuah catatan
sejarah gelap suatu bangsa yang melakukan penjajahan dengan sempurna. Saat kami berada di Jepang selama 7 hari, di balik kekaguman kami
terhadap kemajuan secara materil terhadap negara ini, terbayang pula
sejarah kelam antara Jepang dengan Indonesia. Salah satunya adalah catatan kelam tentang para wanita yang
dijadikan pemuas kebutuhan binatang tentara Jepang di masa penjajahan.
Mereka kini sudah jadi nenek-nenek, tapi kekejaman tentara Jepang yanrg
sedang gila di masa itu, masih terbayang dengan jelas, belum terkubur.
Penjajahan Jepang
Salah satu analisa kenapa Jepang bersemangat untuk menguasai benua
Asia adalah karena kebutuhan atas sumber enegi minyak bumi. Hal itu
semakin memuncak saat geliat industri di Jepang mulai naik, sementara
negara-negara Barat yang diwakili oleh Amerika mengembargo minyak ke
Jepang. Maka mulailah Jepang melancarkan serangan ke Asia. Padahal awalnya
Jepang berkampanye menjadi pelindung Asia. Ada selogan di masa itu
bahwa Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpian Asia dan Jepang Pelindung
Asia. Tetapi yang terjadi kemudian justru Jepang menjadi musuh sekaligus
penjajah Asia. Termasuk menjadi malaikat pembunuh buat bangsa
Indonesia. Kedatangan Jepang menandai sejarah hitam bangsa Indonesia
sepanjang tiga setengah tahun. Di level dunia, meski awalnya pimpinan militer Jepang tidak
menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan
tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda
harus dihadapi sekaligus. Apalagi bila mereka ingin menguasai sumber
daya alam di Asia Tenggara.
Armada Kekuatan Yang Dahsyat
Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang,
mengembangkan strategi perang yang nekad, yaitu mengerahkan seluruh
kekuatan armadanya untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang dikerahkan. Sejarah mencatat
bahwa armada itu mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10
kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4
kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta
2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal
perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941,
akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di
Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka
miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu
penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan
ke Jawa. Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri
yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh
operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo
memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.
Tentara Jepang Masuk Indonesia
Hanya di awal pendudukan, Jepang bersikap baik kepada bangsa
Indonesia. Sebab kedatangan Jepang ternyata bisa mengusir Belanda yang
sudah 14 keturunan menguasai kepulauan nusantara. Tapi lama kelamaan ketahuan juga belangnya. Jepang kemudian berubah
menjadi sangat kejam. Makanan, pakaian, barang, dan obat-obatan
menghilang dari pasaran. Karena sulit pakaian, banyak rakyat memakai
celana terbuat dari karung goni. Hanya orang kaya saja yang punya baju
yang terbuat dari kain. Itu pun kain seadanya, jauh dari layak. Pokoknya kekejaman penjajahan Belanda selama 350 tahun seakan
terhapus oleh kekejaman Jepang. Bukan terhapus karena hilang, tapi
terhapus karena mendapatkan penjajahan yang lebih berat. Para orang tua yang kini sudah kakek-kakek menceritakan bahwa rakyat
sulit mendapat obat-obatan. Rumah-rumah sakit langka. Mereka yang
menderita koreng dan jumlahnya banyak sekali, sulit mendapatkan salep.
Alwi Sahab dalam tulisannya sampai menuliskan bahwa terpaksa uang
gobengan digecek dan ditemplok ke tempat yang sakit sebagai ganti
perban. Jangan tanya masalah sekolah, karena tidak ada buku dan tidak ada
kertas. Bahkan buku tulis terbuat dari kertas merang. Pencilnya
menggunakan arang, hingga sulit sekali menulis. Saking laparnya, tempat sampah menjadi tempat paling favorit bahkan
orang berebut makanan sisa buangan makan orang Jepang. Kalau bukan
rebutan makanan di tempat sampah, penjajah Jepang memrintahkan rakyat
makan bekicot. Radio yang hanya dimiliki beberapa gelintir orang disegel. Hanya
siaran pemerintah Dai Nippon yang boleh didengarkan. Kalau sampai
ketahuan rakyat mendengarkan siaran luar negeri pasti akan dihukuman
berat. Orang akan bergidik bila mendengar Kempetai atau polisi militer
Jepang. Pada malam hari seringkali terdengar sirene kuso keho sebagai
pertanda bahaya serangan udara dari tentara sekutu. Rakyatpun setelah
memadamkan lampu cepat-cepat pergi ke tempat perlindungan. Di halaman
rumah-rumah kala itu digali lobang untuk empat atau lima orang bila
terdengar sirene bahaya udara. Ratusan ribu tenaga kerja paksa atau disebut romusha dikerahkan dari
pulau Jawa ke luar Jawa, bahkan ke luar wilayah Indonesia. Mereka
diperlakukan tidak manusiawi sehingga banyak yang menolak jadi romusha. Dan Jepang pun menggunakan cara paksa. Setiap kepala daerah harus
menginventarisasikan jumlah penduduk usia kerja, setelah mereka dipaksa
jadi romusha. Ribuan romusha dikerahkan ke medan pertempuran Jepang di
Irian, Sulawesi, Maluku, Malaysia, Thailand, Burma dan beberapa negara
lainnya. Banyak kisah-kisah sedih yang mereka alami di hutan belukar, hidup
dalam serba kekurangan dan di tengah ancaman bayonet. Sampai kini masih
banyak eks romusha korban PD II mengajukan klaim agar Jepang membayar
konpensasi gaji mereka yang tidak dibayar selama jadi romusha.
Perempuan Pemenuh Kebutuhan Seks Tentara Jepang
Dosa tentara Jepang tidak hanya terbatas pada kelangkaan makanan,
standar kesehatan yang nol, kerja paksa, tetapi termasuk juga
memperbudak para perempuan. Ribuan wanita Indonesia yang ditangkap dan
dipaksa menjadi fujingkau atau iugun yanfu alias — perempuan pemuas seks tentara Jepang. Intinya, militer Jepang membuat tiga kesalahan besar terhadap bangsa Indonesia:
1. Kerja Paksa
Banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan
dikirim hingga ke Burma untuk melakukan pekerjaan pembangunan dan
banyak pekerjaan berat lainnya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk.
Ribuan orang mati atau hilang.
2. Perampasan Harta Benda
Tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan berbagai
pasokan lainnya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan
ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
3. Perkosaan dan Perbudakan Perempuan
Perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang dijadikan "wanita penghibur " bagi tentara-tentara Jepang.
Balasan Kepada Jepang
Lalu timbul sebuah pertanyaan besar. Kalau Jepang telah menjajah
negeri kita dan menimbulkan kesengsaraan yang akut, lalu apa yang
seharusnya sekarang kita lakukan? Apakah kita harus marah dan mengamuk menyesali nasib? Ataukah kita
harus balas dendam melawan dengan kekerasan? Atau kah ada cara lain
yang lebih beradab? Sebenarnya balasan buat Jepang sudah diberikan Allah SWT. Walau
tidak harus lewat tangan kita sendiri. Allah SWT memberikan pelajaran
kepada bangsa Jepang lewat tangan yang lain, yaitu lewat dijatuhkannya
bom atom di Horishima dan Nagasaki. Dua kota itu lumpuh total dan
Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Itu saja sudah menjadi pelajaran berarti buat Jepang. Tentara mereka
kembali ke kampuang halaman. Penjajahan mereka terhadap Asia berakhir
sudah. Sekarang Jepang sudah berdamai dengan Indonesia. Kedua negara saling
membuka kedutaan di masing-masing ibu kota. Dan Jepang banyak
memberikan bantuan kepada negeri kita, baik dalam bentuk rampasan
perang, gedung, jalan, dan beragam fasilitas lainnya. Tapi yang paling berharga dari semua itu adalah kesempatan belajar
ke negeri Jepang. Dan mempelajari kemajuan teknologi yang sudah mereka
miliki. Dan saat ini ada begitu banyak mahasiswa kita yang belajar ke Jepang.
HALOHA
[Video] Dokumentasi Pelatihan Tentara Jepang
[Video Dokumenter] Kapal Selam Super I-400
[Video Dokumenter] Pesawat Tempur Jepang
Foto-Foto Tentara Jepang :
Tank Crew |
Chinese Army: Type 100 SMG & Stahlhelm |
Sumber :
http://www.eramuslim.com/berita/silaturrahim/mengenang-kekejaman-tentara-jepang-di-indonesia-7.htm
http://dainipponjepang.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment